Translate

07.41
0


Destinasianews - Untuk kesekian kalinya, Baresan Olot Masyarakat Adat (BOMA) Jabar, menerima seorang warga negara Perancis sebagai anggota keluarga besarnya. Senin sore (16/2/2014) di Pasir Impun, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, di tengah suasana hujan rintik, Eka Santosa, selaku Pangaping BOMA Jabar, secara, simbolis memberikan busana adat bagi Didier Carre, warga negara Perancis yang “jatuh hati” pada kebudayaan masyarakat adat Jabar.
“Untuk pentahbisan ini, tadi saya peroleh ijin dan kasapukan dari Ketua Harian BOMA Jabar, Jajang Sanaga. Setelah olot (tetua adat – red.) lain menyetujuinya, secara simbolis dilakukan seremoni tadi. Sebenarnya, yang utama bagi kami, yang bersangkutan secara sukarela bersedia menyelami kehidupan masyarakat adat Jabar”, kata Eka Santosa, dihadapan tiga orang perwakilan warga Kampung Kuta dan Cibodas, dari Kabupaten Ciamis, Kursa, Tarso , dan Warsa. 

Kang Didi Masagi
 Jalannya seremoni atas Didier Carre pada sore itu di Kawasan Eko Wisata dan Budaya yang luasnya sekitar 4 hektar di Pasir Impun Kabupaten Bandung, berlangsung amat bersahaja. Uniknya, ditengah kebersahajaan yang cukup khidmat itu tersembul nuansa internasional.
Salah satu rekan Didier Carre, Yayan Herdhiana yang juga diaspora Indonesia karena sudah lama tinggal di negeri Perancis, yang juga dulunya rekan sepermainan Eka Santosa saat masih bersekolah di Priangan Timur, secara berselang-seling menterjemahkan tahapan seremoni ini melalui bahasa Perancis, Inggris, hingga ke bahasa Indonesia, dan bahasa Sunda sekaligus.
“Kami ucapkan terima kasih, buat Kang Didi Masagi. Ini nama panggilan akrab versi Sunda yang artinya tak jauh beda dengan nama aslinya Didier Carre. Katanya, arti Carre itu yang Sempurna atau Segi Empat. Buat Kang Didi cocoknya pake masagi saja”, ucap Kursa dengan cukup lancar mengurai singkat perihal nama baru ini usai ia mengenakan iket kepala kepada Didier Carre yang kini bernama Kang Didi Masagi.
Hebatnya, ucapan singkat Kursa tadi kala itu diterjemahkan ke bahasa Perancis oleh Yayan Herdhiana. Balsannya, setelah sepenuhnya dimengerti Kang Didi Masagi, langsung la dengan sedikit terbata-bata dalam bahasa inggris mengungkapkan rasa gembira sekaligus terharu, diantaranya kalimat yang paling diingat oleh belasan hadirin kala itu:”Here I am, fully understand that your problems is my problems too …”.
Penekanan Kang Didi Masagi pada empati perjuangan masyarakat adat Jabar, sepenuhnya Ia telah memperoleh banyak masukan tentang perjuangan tanah ulayat, perbaikan lingkungan, peningkatan ekonomi, juga pemberdayaan masyarakat adat pada umumnya. Pada poin ini, Kang Didi Masagi bisa memahaminya dengan berkata:”Sepengetahuan saya, memang di dunia untuk masyarakat adat eksistensi kehidupannya, kerap terdesak di tengah maraknya globalisasi. Hal ini kerap terjadi di Amerika Latin, Afrika, termasuk di Asia dan negeri Indonesia. Saya dengan sekemampuan saya, siap membantu”, demikian ujarnya. 

Festival Budaya Masyarakat Adat ke- 2
Kepada destinasianews.com salah satu orang terdekat Eka Santosa, yakni Nata Nagara Sumantri yang juga pengurus BOMA Jabar, menuturkan bahwa penerimaan Kang Didi Masagi dianggap sebagai persiapan organisasinya menggelar kembali Festival Budaya Masyarakat Adat Tatar Sunda (FBMATS) ke-2 pada April 2015 mendatang.
Rencananya, pada FBMATS ke-2 mendatang, sejumlah tokoh nasional mulai dari KSAL Laksamana Madya Ade Supandi, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, dan tokoh Sunda lainnya di tingkat nasional akan menghadiri acara ini. “Nah Kang Didi Masagi yang sudah jadi duta budaya kami beserta rekan-rekannya dari Eropa, akan hadir disini menyaksikan aneka seni budaya Sunda yang langka (buhun – red), yang rata-rata akan punah”, jelas Nata dengan wajah berbinar. (HS/SA/dtn)

0 komentar:

Posting Komentar