Destinasianews
- Salah satu sesi yang ditunggu banyak orang usai pemaparan dari Azizah
Talita Dewi (pengusaha batik), Sapto Prayogo (pakar persampahan), Ugis
Suganda (tokoh masyarakat adat Cipta Gelar Kab. Sukabumi), Cecep
Burdansyah (Tribun Jabar – Pers), Adek Puspa dan Ellen Sukmawati
(PARFI), Amung Mamun (Kebijakan bidang olahraga), Hanjaya (Pengusaha),
Heru Gunawan (F-DAS Citarum), Engkos Sadrah (Mantan Direksi Bank Jabar),
Cucu Sulaksana dan Ir, Ajat (Infrastruktur).
Kang
Emil, sapaan Ridwan Kamil yang datang dan pergi ke Graha Tirta
Siliwangi Jl. Lombok No 10 Bandung pada siang hari (10/2/2015) dengan
bersepeda, tak jauh dengan peserta lainnya – Curhat kepada para Inohong
Bandung dan Jabar. “Keueung oge menghadapi tiga event besar, HUT KAA
ke-60, PON XlX 2016, dan Asian
Games
. Tapi optimis semua akan tercapai walau stress juga, tapi reugreug da dukungan masyarakat sangat besar. Pak Jokowi juga sangat memperhatikan ini”.
Paparan
Kang Emil lainnya, menyinggung tentang “venue” yang bertemakan Aquatik.
“Ini janji saya ke khalayak, bangunan stadion usai dipakai event besar
bisa menghasilkan uang, tak seperti selama ini”, begitu ujarnya sambil
menunjukkan gambar rancangannya yang megah dan kelak akan dibangun di
daerah Gedebage kota Bandung. Menurutnya pula, pembangunan aneka taman
di Bandung selama ini, sepenuhnya berdasarkan program CSR (Corprate
Social Responsibility). “Contohnya, Taman Alun-alun yang rumputnya
sintetis itu nanti pada 24 April 2015 kebetulan akan dikunjungi pemimpin
negara muslim khususnya. Kan perayaannya, pada hari Jumat”.
Satu
topik lain, menyangkut fungsi eks Gedung Gas Negara di Jl. Braga
Bandung. “Nanti akan dijadikan media center saat HUT KAA ke-60. Kemudian
soan penertiban PKL, naha nu di Jamika dan Cicadas belum dirapikan? Pak
Wali sieun ya?”, begitu ujar Kang Emil yang disambut ger-geran hadirin.
Tak
kurang menariknya, rencana menjadikan peristiwa HUT KAA ini sebagai
carnival tahunan di kota Bandung. “Seperti di kota Jember (Jawa Timur),
kita di Bandung, ya moment HUT KAA yang sudah mendunia bisa menjadi daya
tariknya”, tambah Kang Emil.
Cecep
Burdansyah dari pihak media pemberitaan, mengupas pula bahwa selama ini
pihak panitia selalu menempatkannya sebagai corong: ”Sebaiknya
pandangan ini harus dirubah. Katakanlah dalam event ASIAN Games, katanya
akan ada 7000 media yang datang. Artinya, tinggal dikalikan dengan 8
patform media pemberitaan mulai dari twitter,
facebook
, instagram, dan lainnya. Maknanya, semua ini harus kita kelola dengan baik, pasti hasilnya akan baik pula”.
Mengingat
cukup beragam dan kompleks seminar ini yang menilik dari berbagai segi
dan pakarnya pun amat beragam. “Rumusan berupa, rekomndasi dari pihak
kami akan diserahkan ke pihak terkait. Mereka itu pemerintah hingga
kalangan swasta, dan warga umum. Ini murni sumbangsih kami dari lintas
generasi dan latar belakang sosial-politik”, jelas Eka yang diamini IGK
Manila, keduanya selaku inisiator seminar ini yang malamnya (10/2/2015)
akan ditutup dengan acara gala dinner antara pengusaha dengan Kang Emil di tempat yang sama. (HS/IG/SA/dtn)
0 komentar:
Posting Komentar