Destinasianews - Eka Santosa, Pangaping
(penasihat) BOMA (Baresan Olot Masyarakat Adat) Jabar, Rabu malam, 21
Januari 2015 mengantar sekitar 20 pengurus BOMA Jabar untuk melakukan
pertemuan silaturahmi dengan KSAL Laksamana Madya TNI, Ade Supandi di
rumah dinasnya di Jakarta. Pertemuan pada malam hari itu (Pukul 21.00 –
23.00 WIB), berlangsung secara informal dan penuh dengan kekerabatan.
“Saya ucapkan terima kasih atas kehadirannya. Benar, saya bukan
siapa-siapa di hadapan para Olot (tetua adat), terutama. Saya ini pituin
dari Batujajar (Kab. Bandung Barat – red). Malahan kerabat saya pun
yang tinggal di Kampung Mahmud (Cigondewah, Kota Bandung - red). Dulu
waktu masih kecil, saya suka main pencak silat di sana. Tapi jangan
diminta sekarang mendemokannya,” begitu cuplikan dalam kata sambutannya
yang disambut senyum oleh para tamunya.
“Kami
hadir dan diterima dengan baik oleh Kang Ade (Ade Supandi) tadi. Banyak
hal yang dibahas mulai dari soal kemaritiman, hak ulayat masyarakat
adat, hingga persoalan lingkungan hidup yang dialami oleh masing-masing
komunitas adat di berbagai pelosok Jabar. Beliau mengapresiasi saran dan
usulan kami”, kata Wa Ugis, salah satu Olot yang berasal dari Kampung
Adat Sirna Resmi, Kabupaten Sukabumi.
Jajang
Sanaga, Ketua Harian BOMA Jabar, dalam pertemuan ini selain
mengapresiasi kinerja TNI AL, paling akhir dalam penanganan bencana
jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 (28/12/2014) di sekitar Selat Karimata,
Kalimantan Tengah, pun mengharapkan putra terbaik dari Tatar Sunda yang
kini berkiprah di tingkat nasional, dalam hal mengemban amanahnya
senantisa memperoleh aneka kelancaran. “Kang Ade, bersedia pula pada
sekitar Maret 2015 akan hadir ke Pasir Impun, Kabupaten Bandung
(Sekretariat BOMA Jabar – red). Beliau pun bila kebetulan sedang berada
di Jabar akan lebih seksama memperhatikan aspirasi warga pesisir Jabar”.
Rinciannya,
menurut Jajang, Ade Supandi akan segera mewujudkan pelabuhan laut di
sekitar LANAL di Garut Selatan saat ini. “Meskipun kepentingan
ekonominya relatif masih kecil, keberadaan pangkalan laut di Jabar
Selatan amat strategis. Paling dekat kita berhadapan dengan kepulauan
Christmast milik negara tetangga terdekat di sana, Australia”, jelas Ade
Supandi tatkala diklarifikasi perihal kebutuhan pelabuhan laut yang
memadai di pesisir selatan Jabar.
Secara
umum pertemuan ini menurut Ade Supandi yang mulai berdinas sejak 1983
sejak lulus Akademi Angkatan Laut TNI angkatan ke-28 dengan jabatan
sebelum saat ini sebagai Kepala Staf Umum TNI per 12 Mei 2014,
dirasakannya sebagai sesuatu hal yang penting: ”Baru-baru ini pun saya
sudah menerima berbagai aspirasi dari banyak kelompok masyarakat di
Indonesia Timur. Kehadiran BOMA Jabar, sungguh menggugah saya untuk
sama-sama kita membangun tatar Sunda lebih baik lagi”.
Suasana
pertemuan yang penuh keakraban tanpa panduan protokoler ketat, tak
urung bagi Naskim, salah satu perwakilan dari komunitas “Suku Dayak
Hindu Budha Bhumi Segandhu” dari Losarang, Indramayu yang penampilannya
amat bersahaja – bercelana kutung hitam dan putih serta tanpa mengenakan
kemeja: ”Ini mah Pak Jenderal, kami sangat senang ada
perwakilan kita di tingkat nasional yang bisa menjadi panglima Angkatan
Laut. Kalaulah boleh, sesekali bisakah kami numpak kapal perang
Angkatan Laut?”, tanyanya dengan logat kental Indramayu. Tak pelak
pertanyaan ini menimbulkan suasana semakin akrab pada malam itu. (HS/SA/dtn)
0 komentar:
Posting Komentar